Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Berharap Perbaikan Finansial pada Generasi Muda Jepang

Mizuho Financial Group, perusahaan pembiayaan terbesar kedua di Jepang, kini memiliki program CSR (corporate social responsibility) di bidang pendidikan. “Masyarakat Jepang berkembang menjadi lebih kompleks dan beragam,” kata CEO Mizuho, Terunobu Maeda. “Ada kebutuhan nyata untuk pendidikan keuangan yang bisa merefleksikan perkembangan-perkembangan itu.”

Meski Jepang bertambah makmur, ada sejumlah ancaman yang menghadang, khususnya di kalangan generasi mudanya. Antara lain angka pengangguran meningkat, utang-utang mereka bertumpuk, juga kegagalan-kegagalan keuangan yang lain.

Sistem keuangan modern pun semakin merumitkan kondisi ini. Uang kontan diganti e-money, penggunaan kartu kredit, dsb. Bak pedang bermata dua, semua kemudahan tersebut justru menyebabkan konsumen lebih gampang menghamburkan uang.

Karena itu, perusahaan yang beberapa waktu lalu sempat bersitegang dengan Tokyo Stock Exchange ini menggagas program pendidikan finansial bagi para pelajar sedari dini. Program ini memiliki dua tujuan.

Pertama, membuat anak-anak muda lebih sadar dan percaya akan sebuah infrastruktur sosial. Kedua, membuat mereka paham bagaimana uang bekerja, sehingga mereka dapat merencanakan keuangan di masa depan dengan lebih bertanggung jawab.

Hasil nyata dari program ini adalah munculnya buku berjudul The Work Money Does. Buku yang disusun bersama Universitas Tokyo Gakugei ini berisi saran-saran praktis sampai isu-isu berat. Beberapa SD dan SMP di Jepang sudah mamakainya.

Untuk memastikan pesannya berhasil disampaikan, sebelumnya Mizuho berkonsultasi dengan para guru tentang bagaimana semestinya buku tersebut digunakan di kelas. Mizuho bahkan mengirim staf-stafnya sebagai asisten guru di sana.

Kemudian untuk menjembatani jurang antara ruang kelas dan dunia nyata, perusahaan keuangan ini mendorong sekolah-sekolah yang terlibat untuk mengunjungi cabang-cabang Mizuho. Di sana, para murid akan dikenalkan pada kegiatan di balik layar dari sebuah bank, seperti pelatihan staf, dealing room, termasuk bagaimana uang ditangani.

Aktivitas Mizuho tidak terbatas pada SD atau SMP, bahkan juga tidak terbatas pada Jepang. Ada rencana, mereka menyediakan beasiswa bagi sekolah-sekolah di Beijing selama 10 tahun. Mizuho pun berani mengirim pegawai-pegawai front liner-nya untuk mengajar singkat tentang saham, unit link, derivatif, manajemen risiko, dengan didukung bagian finansial dari Universitas Tokyo.

Pendeknya, “Kami mencoba membantu masyarakat untuk tumbuh. Melibatkan diri di bidang pendidikan tidak menghasilkan sesuatu yang tampak dan terukur. Mungkin prosesnya lambat, tetapi setidaknya kami sudah terlibat. Bagi kami, membangun pendidikan finansial adalah kontribusi terbaik terhadap masyarakat,” tutup Maeda.


Menarik, bukan? Jangan salah, ada juga sekolah-sekolah dengan visi kuat seperti ini di Indonesia. Kita hanya perlu lebih jeli dalam memilih sekolah-sekolah untuk anak kita. Mari menuju Indonesia yang maju dan makmur!

- Tulisan Brahmanto Anindito